Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Memperingati Setahun di Surabaya

Pernah ada yang bilang bila kita sedang bahagia, hari-hari terasa cepat berlalu, waktu seakan berjalan begitu buru-buru. Dan itu yang terjadi dalam hidupku, tanpa terasa awal Oktober ini aku sudah satu tahun berada di Surabaya. Asli nggak nyangka banget sudah selama itu, padahal rasanya kayak baru dua belas bulan aja.

Tahun lalu, aku masih ingat waktu itu akhir September, Pekanbaru sedang parah-parahnya dilanda bencana kabut kebakaran hutan dan lahan. Entah aku salah apa, sehingga asap yang sudah ada sejak berbulan-bulan sebelumnya itu tidak juga mau pergi. Akhirnya aku memutuskan aku saja yang mengalah, aku yang pergi meninggalkan asap.

Awalnya aku ingin ke Palembang yang dekat, tapi di sana asap juga sama pekatnya. Sama saja bohong kan? Akhirnya Surabaya lah yang beruntung kupilih menjadi tujuanku.

Hari itu juga aku beli tiket Bus Handoyo jurusan Pekanbaru - Surabaya. Terbatasnya jarak pandang di udara akibat bencana asap, membuat aku punya alasan kuat jika ada yang bertanya kenapa aku tidak naik pesawat saja. Menutupi kenyataan bahwa sebenarnya aku orang yang phobia naik pesawat. Serem aja membayangkan ketika di angkasa tiba-tiba pesawat kehabisan bahan bakar. Jangankan naik, menyaksikan pesawat landing saja bulu hidungku sudah merinding.


Aku kalau bepergian jauh ya naik mobil travel, bus AKAP, kereta api atau kapal laut. Seumur hidup aku naik pesawat cuma sekali pada saat masih kecil, itupun kemudian kena omel sama Ibuk, soalnya yang aku naiki waktu itu pesawat radio. Haha! -anggap saja lucu-

Perjalanan dari Pekanbaru ke Surabaya aku tempuh selama sebulan. Berangkat September, Oktober baru sampai. Dari Pekanbaru 28 September, tiba di Surabaya 2 Oktober. 4 hari 4 malam. Buat yang tak terbiasa perjalanan jauh naik bus pasti rasanya menjemukan.

Kalau aku sih enjoy saja. Apalagi yang kunaiki adalah bus executif class. Busnya wangi ber-AC dan ada toiletnya di dalam. Kursinya bisa di-set setengah ambruk, dilengkapi dengan bantal dan selimut, sehingga memanjakan penumpang yang ingin bobo selama di perjalanan.

Gerbang Kenjeran Park Surabaya
Mirip orang nggak berguna.
Foto di atas adalah bukti aku sedang di Surabaya. Foto itu dijepret di Ken Park, atau kalau diperpanjang namanya adalah Kenjeran Park. Tempat yang bernama asli Kenjeran Baru itu merupakan lokasi wisata yang cukup termasyhur di Surabaya. Foto sengaja diambil dengan kamera beresolusi rendah biar kerutan-kerutan di wajah tak tertangkap kamera.

Foto dengan pose pura-pura bahagia melihat HP itu sebenarnya cuma tipuan kamera. Aslinya itu kalkulator, sedang menghitung antara pemasukan dan pendapatan, kira-kira tekor atau tidak. Dan setelah dihitung-hitung ternyata hasilnya tidak menggembirakan, akhirnya rencana masuk ke KenPark yang karcis masuknya sebesar Rp. 15.000 itu aku cancel. Cuma foto di depan gerbangnya saja. Kemudian pulang.

Sementara kalau foto yang di bawah ini dicekrek di bawah Jembatan Nasional Suramadu yang sangat terkenal itu. Di bagian lorongnya. Bagaimana? Megah banget bukan? Foto ala-ala pengedar kecubung menunggu pelanggan itu lebih keren bila dilihat ketika layar android dalam kondisi blank. Abaikan saja orang di belakang yang sengaja numpang nampang itu.

Lorong Jembatan Suramadu Surabaya
Gaya seperti ini yang menyebabkan sayapku patah.
Aku menulis catatan ini sebagai perayaan kecil memperingati satu tahun keberadaanku di Surabaya. Meski sebenarnya tak begitu penting, tapi setahun di Surabaya ini juga sebuah perolehan yang layak disyukuri. Setidaknya aku masih lebih beruntung ketimbang Bimbo, yang cuma 'Semalam di Malaysia'.

Sebelumnya aku memang pernah beberapa kali di Surabaya. Tapi yang tinggal hingga lama baru yang sekarang ini. Dan selama setahun di kota Pahlawan ini setiap hari aku selalu berusaha bahagia. Hidup nomaden dari kontrakan yang satu ke kontrakan yang lain. Mendapat teman-teman baru. Ngetrip kesana kemari bareng mereka. Gegokilan bersama mereka. Ngegaringin mereka kemudian ngakak bersama-sama.

Tak mengapa meski banyak yang menuduh, kalau orang yang paling banyak tertawa dan membuat orang lain tertawa dialah yang sebenarnya kesepian dan butuh untuk dihibur. Yang sering tertawa biasanya sering disakiti. Yang suka pamer-pamer kebahagian biasanya justru orang yang banyak menyembunyikan kepedihan hidup. Andai pun itu benar biar saja, tidak ada yang dirugikan karena seseorang yang pura-pura bahagia.


Ya sudah, dari pada tulisan ini semakin ke bawah justru merembet ke hal-hal yang tidak relevan, sebaiknya aku akhiri saja. Yang jelas Surabaya itu seru! Meskipun panas tapi kotanya sudah maju. Jalan-jalannya sudah di aspal, sudah ada listrik dan sinyal HP penuh.

Pokoknya maju terus buat Surabaya. Salam bahagia!

39 komentar untuk "Memperingati Setahun di Surabaya"

  1. 4hari 4 malam? Waduuhh bisa tepos pantat! :D

    Dari kontrakan satu ke yang lainnya? Wah, baru setahun udah pindah pindah tempat ya.

    Iya, Surabaya asik, banyak taman ditengah kota. Jadi kangen kesana..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nggak apa-apa pantat tepos, yang penting dompetnya tetep bahenol. :D

      Tamannya juga pasti kangen kamu...

      Hapus
    2. mang tombol Followernya error deh...ngapa gituh ya?

      Hapus
    3. Udah diperbaiki, Mang. Maaf atas ketidaknyamanan tersebut. :)

      Hapus
    4. Whahaha.. semoga dompetnya bahenol teruuuss!!

      Wah jadi terharu ada yang ngangenin.. eh taman

      Hapus
  2. ceritanya ulang tahun ya mas,
    di pekan baru meninggalkan kebakaran asap hutan, tiba disurabaya ganti asap knalpot.
    tapi surabaya memang semakin nyaman, banyak taman dan asri

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener, Mas. Semenjak kedatanganku, Surabaya semakin nyaman dan asri, haha..

      Hapus
  3. Annyversary nih.. Makan-makan

    Keep pura2 bahagia sampai lupa kalau sedang pura2 :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha iya. Aku sering kelupaan kalau sedang pura-pura. Makasih. :)

      Hapus
  4. Salam kenal sebelumnya nihh.. :-) wahwah itu 1 tahun udah pindah-pindah kontrakan ya sob ? alasannya gak betah atau sering di grebek bawa cewek sob :-D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal juga, Bro. Alasannya, biar repot aja, soalnya sering bawa-bawa barang pindahan..

      Hapus
  5. Pantes naik pesawat diomelin
    Harusnya masuk ke dalam peswatnya bang
    Itu berarti bus dari pekanbaru ke surabaya jalan di atas air laut dong bang? Wivkeren

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, tapi nggak secara langsung. Bus-nya ikut naik ke kapal penyebrangan. Begitu, Dek.

      Hapus
  6. Siap-siap pake ganjalan pantat tuh Bang..soalnya jauhkan jaraknya..hahahaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. ganjalan pantat pale lho....

      Hapus
    2. Hahaha... Nggak perlu,Bro. Aku udah trbiasa, jadi nggak masalah. Lagian kursinya udah empuk kok...

      Hapus
  7. nikmatin aja Mas pesona kota Pahlawan Surabaya, habiskan waktu dengan rutinitas keseharian..dengan enjoy...

    BalasHapus
    Balasan
    1. ngomong -ngomong masih jomblo kan ? nah diSurabaya asyik lho buat cari-cari pasangan setia....upsss.....

      Hapus
    2. Pengalaman pribadi ya, Mas? Haha..

      Tak hanya di Surabaya, di mana saja aku selalu enjoy asal ada sinyal dan colokan listrik.. :)

      Hapus
    3. ini nih colokan listrik yang tipe bagaimana...perlu di klarifikasi

      Hapus
  8. Selamat deh mas atas satu tahun disurabaya nya,,betah sekapi kayaknya tu hehe

    BalasHapus
  9. hehe....orang jauh dari Pknbaru ada di Surabaya, hati-hati naik lift nya kejepit pintu mang.....eh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih perhatiannya, Mang. :)

      Hapus
    2. itu dia soal jepit menjepit Pak kades mah selalu tahu....

      Hapus
  10. Ternyata gara-gara asap yang bikin zukici gak punya sayap!
    dan terbang ke kota sura dan buaya !

    gue belom pernah liat sosok zukici dari depan mukanya deh! Penasaran

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cari aja di Google pake keyword 'Keanu Reeves waktu muda' :D

      Hapus
  11. saya kira sebulannya itu 30 atau 31 hari. eh akhir bulan sampe awal bulan 4 hari 4 malam. :D
    memang mas zuki ini tulisannya enak di baca kata - katanya sulit di tebak jadi menarik. hahahaha

    nanti saya naik pesawat televisi biar keren.

    BalasHapus
  12. Kalao pas d surabaya, gk tahan sama panas n nyamuknya sih mas :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya bener, bener. Gak bisa tidur kalau tanpa kipas angin. Mengenai nyamuk, sebenarnya cuma satu, tapi temennya yang banyak. :D

      Hapus
    2. kalo nyamuk sya ga terlalu terasa, tapi kalo panasnya huhu bisa bikin keringetan setiap malaam hehe. Kalo mandi pun ga terlalu seger disana, ga tau kenapa airnya

      Hapus
  13. Justru aku belum pernah naik pesawat. Bus Handoyo ? kirain cuma sampai Jakarta doang. Hebat euy. Surabaya memang kota pahlawan, pinjam kalkulatornya dong ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pekanbaru merupakan kota paling terakhir yang dilintasi bus Handoyo. :)

      Hapus
  14. oh pantesan kok pernah lihat gapuranya, (((gapura)))
    kalau sekarang musim hujan angin, hati - hati kalau mau ke kenpark :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memangnya kenapa kalau musim hujan angin, Mbak? Kuatir aku terbang terbawa angin?

      Hapus
  15. Semoga sukses ya kak di surabaya :D kotanya bisa bikin penghuninya putih krna harus berkeringat setiap malam hehe :D

    BalasHapus